"Ten years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover." (Mark Twain)

Sabtu, 14 November 2009

Kuala Lumpur

Sebenarnya ada beberapa alternatif untuk 'liburan' pada bulan Oktober kemarin. Dan semuanya masih di seputar negara-negara tetangga. Melalui diskusi singkat dan sedikit riset di dunia maya. Akhirnya KL yang dipilih untuk liburan kali ini.
Jumat pagi, 9 Oktober 2009. AirAsia membawa kami terbang menuju KL. Jam ditanganku menunjukkan pukul 08.35 WIB ketika pesawat mulai take off dari Bandara Soekarno-Hatta. Perjalanan Jakarta-Kuala Lumpur ini memakan waktu 2 jam (Kuala Lumpur lebih cepat 1 jam dari WIB). Bila belum sempat sarapan, jangan khawatir. Di pesawat juga dijajakan makanan diantaranya chicken+rice seharga RM 10. Sedangkan minuman orange+ice dijual dengan harga RM 5.
Rencana perjalanan yang mendadak berimbas pada harga tiket yang cukup mahal. Namun bila mempunyai jeda waktu yang cukup sebelum hari H. Tiket yang murah atau promo bisa kita dapatkan. Jadi sering-sering aja liat tiket promo di web airasia atau menjadi member.
Tiba di KL, pesawat AirAsia akan mendarat kita di LCCT (Low Cost Carrier Terminal), miliknya AirAsia. Keadaan bandaranya ya lumayan untuk paket hemat. Kalo KLIA (Kuala Lumpur International Airport) satu lokasi sama LCCT tapi beda gedung dan pintu masuknya. Di bandara ini kita bisa ambil leaflet pariwisata Malaysia dan yang penting adalah “Kuala Lumpur Transit Map”.Selanjutnya dari LCCT menuju KL Sentral, menggunakan Skybus (milik AirAsia) warna bisnya persis kayak pesawat AirAsia, merah abis. Harga tiket RM 9. Tiket Skybus terkadang sudah ditawarin sama pramugari waktu di pesawat. Perjalanan LCCT - KL Sentral memakan waktu sekitar 70 menit. Selain Skybus, sebenarnya ada juga bis lain, dengan rate sekitar RM 8-9, tinggal pilih aja.
Di KL Sentral layaknya kota besar, banyak mall seperti di Jakarta. Waktu itu ga sempet liat-liat mall, karena tujuan selanjutnya adalah mencari penginapan. Soalnya pas weekend biasanya hotel full book.
Jika ingin membeli SIM Card bisa di KL Sentral, harga RM 15 (sudah termasuk pulsa senila RM 5). Voucher pulsa RM 10 senila RM 10. Mereka yang registrasi kita cuma kasi liat paspor aja dan langsung on.
Untuk lokasi penginapan, bisa di daerah Bukit Bintang, ini tempatnya para pelancong dan juga sangat strategis. Di sini rame banget, sampe menjelang subuh juga masih rame.
Rute dari KL Sentral menuju Bukit Bintang, bisa menggunakan KL Monorail. Dari KL Sentral (tempat turun dari Skybus) terus jalan sedikit sekitar 150 m menuju st. KL Sentral (stesen: bahasa Malaysia untuk stasiun). Di st. KL Sentral kita naik KL Monorail dan berhenti di st. Bukit Bintang. Harga tiketnya cukup murah, RM 1.1/orang.
Turun dari st. Bukit Bintang mulai hunting penginapan. Di sepanjang Jl. Bukit Bintang cukup banyak Hotel, tapi kita cari penginapan yang harganya rada miring.

Berikut beberapa lokasi hotel yang sangat strategis:

Jalan Bukit Bintang
Lokasinya dekat dengan st. Bukit Bintang. Rate rata-rata untuk kamar tipe standar, RM 120-130, fasilitas AC, TV, Shower dan sangat direkomendasikan untuk mengambil kamar dengan rate ini, jika membawa keluarga.

Bintang Golden Hotel
Jl. Bukit Bintang No.22 & 24 Telp 603-2143 1048/51, rate kamar standar double room RM 130.

Hotel Imperial
Cangkat Bukit Bintang (disekitar Jl Bukit Bintang) 76-80 Telp 03 2148 1422, rate kamar standar double room RM 120

Jalan Alor, Hotel 168
Rute menuju Jalan Alor dari KL Sentral, bisa via st. KL Sentral turun di st. Bukit Bintang. Harga tiket RM 1,6. Dari st. Bukit Bintang terus cari Jalan Alor, letaknya tidak begitu jauh dari st. Bukit Bintang, bisa jalan kaki. Di jalan ini ada Hotel 168, rate untuk double room RM 95, cukup murah, fasilitas lengkap AC, TV, Shower dan termasuk perlengkapan mandi.

Jalan Tong Sin
Dijalan ini juga ada beberapa Hotel yang cukup murah.

Hostel, murah meriah
Buat yang suka backpacking, ini dia tempatnya

Red Palm in Kuala Lumpur, Malaysia
5, Tengkat Tong Shin, Bukit Bintang, 50200, Kuala Lumpur

Bedz KL in Kuala Lumpur, Malaysia
58, Changkat Bukit Bintang, Bukit Bintang, 50200, Kuala Lumpur

Paradiso Bed&Breakfast in Kuala Lumpur, Malaysia
116B Jalan Bukit Bintang, 55100, Kuala Lumpur

Penginapan sudah ada, sekarang waktunya pusing-pusing.
Sebelum ke KL, schedule tempat-tempat yang aka dikunjungi sudah dibuat. Yang paling mudah untuk mengingat rute adalah menggunakan “Kuala Lumpur Transit Map”, dan lebih efisien jika lokasi yang akan dikunjungi dikelompokkan sesuai dengan lokasi stasiun terdekat.

st. Nanas
Tempat-tempat yang bisa kita kunjungi di sekitar st. Nanas:

1. Petronas Twin Towers
Rasanya belum lengkap jika pergi ke Malaysia tetapi tidak berkunjung ke Petronas Twin Towers, yang menjadi salah satu icon dari Malaysia. Petronas Twin Towers merupakan salah satu gedung tertinggi di dunia sejak tahun 1998. Namun pada tahun 2004, gedung ini dikalahkan oleh Taipei 101 di Taipei, Taiwan. Setiap hari Petronas Twin Towers terbuka untuk umum, kecuali hari Senin. Petronas Twin Towers dihubungkan oleh Skybridge, yang terletak di lantai 41 dari ke dua gedung ini.
Petronas Twin Towers juga menyediakan tour khusus bagi wisatawan, tiketnya gratis. Tiket tour ini diambil di basement Petronas Twin Towers.
Rute menuju menara ini dari Bukit Bintang, bisa via KL Monorail dari st. Bukit Bintang atau st. Imbi dan berhenti st. Bukit Nanas. Dari st. Bukit Nanas (di st. ini sudah terlihat menara Petronas) bisa jalan kaki menyusuri Jl Ampang, ± 400 m jaraknya menuju Petronas Twin Towers .
Saat itu berangkat dari Bukit Bintang selepas subuh (belum mandi big grin), maunya sih sekalian olah raga. Jalanan masih sepi, beberapa kedai makan masih buka di seputar Jalan Alor. Sebagian lainnya sudah mulai tutup. Tampak beberapa pekerja sedang membersihkan kedai. Di daerah ini, kedai makan yang menurutku cukup lezat dilidah dan bersahabat dikantong adalah Restoran de Kitaro. Nasi Lemak+Rendang+Es Teh Tarik dibandrol RM 5, sekitar 14 ribu.

Dari Jalan Alor (tempat menginap) menuju st. Imbi tidak begitu jauh, bisa jalan kaki. Di st. Imbi naik monorail dengan tujuan st. Bukit Nanas, melewati dua stasiun lainnya, st. Bukit Bintang dan st. Raja Chulan. Di hampir setiap stasiun ada warning "Berhati-hati dengan penyeluk saku", ide yang bagus karena membuat kita tetap waspada.
Perjalanan st. Imbi - st. Bukit Nanas sekitar 10 menit. Dari st. Bukit Nanas lalu menyusuri Jalan Ampang hingga sampai di depan pintu masuk menara Petronas. Sempatkan sejenak untuk foto-foto di sini. Karena menara Petronas gede dan banyak pintunya, jadi bingung di mana tempat pengambilan tiket? Apalagi ga ada rambu-rambu. Setelah tanya sama Polis baru dapet lokasinya, yaitu di basement gedung. Di sana ternyata antrian sudah panjang, liat tuh eekBeberapa wisatawan terlihat asik membaca buku sembari menunggu giliran. Sebagian lainnya 'sibuk' mengabadikan moment tersebut. Pada waktu itu jam baru menunjukkan angka 7, sementara tempat pengambilan tiket baru buka jam 08.30..confused lumayan nunggunya. Tidak ada calo. Usahakan datang pagi/lebih awal dan bawa minuman, jika berminat ikut tour Petronas Twin Towers.
Misalnya kita dapat tiket pada jam 09.00 belum tentu kita bisa masuk saat itu juga, bisa jadi kita kebagian jam 12 siang atau malah lebih. Tergantung dari jumlah pengunjungnya.
Sewaktu tempat pengambilan tiket dibuka (jam 08.30), semua pengunjung yang ada dalam barisan antrian akan diberi kartu yang berisi data asal negara dan jumlah peserta tour/pengunjung. Setiap pengunjung dapat mengambilkan/mewakili maksimum untuk 5 orang.
Kita juga bisa memilih jam untuk tournya. Saat itu kita minta jam 1 siang, soalnya mau mandi dan sarapan dulu mrgreen
Dibagian receptionist, kartu di atas akan ditukar menjadi tiket di bawah ini, sebagai tiket masuk nantinya.
Sepuluh menit sebelum jam tour dimulai, kita harus sudah berada di sana. Setelah menyerahkan tiket di atas pada petugas, peserta dipersilahkan masuk ke ruang tunggu yang juga terdapat beberapa pameran seperti sejarah pembangunan Petronas Twin Towers, dll.
Selanjutnya peserta tour dibagi per-rombongan, masing-masing rombongan berjumlah 15 orang, dan diberi ID card.Peserta tour akan dipersilahkan untuk masuk ke sebuah teater kecil. Di dalam teater ini ditayangkan film 3D mengenai sejarah pembangunan Petronas Twin Towers dan tentunya profil perusahaan Petronas sebagai perusahaan migas Malaysia, sejenis promosi gitu. Durasi pemutaran filmnya sekitar 10 menit.
Dari teater selanjutnya bersiap-siap menuju lantai 42, tempat Skybridge, yang menghubungkan dua tower gedung Petronas. Semua peserta (serta barang bawaan) menjalani pemeriksaan menggunakan alat yang sama seperti halnya di bandara. Di Skybridge ini masing-masing rombongan diberi waktu 10 menit untuk foto-foto.
2. Suria KLCC
Selain skybridge, di Petronas Twin Towers ada pusat perbelanjaan Suria KLCC, namun berdasarkan survey untuk harga beberapa barang elektronik di Indonesia harganya lebih murah.

3. Petrosains dan Petrosains Speed
Di lantai 4 mal Suria KLCC juga terdapat Petrosains dan Petrosains Speed, yaitu tempat belajar sains yang dikemas dengan menarik. Harga tiket masuk untuk Petrosains, dewasa RM 12 dan anak-anak RM 4. Sedangkan harga tiket masuk untuk Petrosains Speed, dewasa RM 5 dan anak-anak RM 3.

st. Masjid Jamek
Tempat-tempat yang dapat dikunjungi di sekitar st. Masjid Jamek:

1. Masjid Jamek
Masjid Jamek dibangun pada tahun 1909, dan merupakan masjid tertua di kota Kuala Lumpur. Masjid ini terletak di pertemuan dua sungai, Sungai Klang dan Sungai Gombak. Seni bangunan masjid ini mendapat inspirasi seni bangunan Mogul, dari utara India. Masjid Jamek letaknya sangat strategis di pusat kota Kuala Lumpur.
Rute menuju masjid ini dari Bukit Bintang, bisa menggunakan KL Monorail dari st. Bukit Bintang atau st. Imbi dan berhenti di st. Bukit Nanas. Kemudian dari st. Bukit Nanas jalan sedikit menuju st. Dang Wangi, di st. ini naik Kelana Jaya Line dan berhenti di st. Masjid Jamek. Jika dari menara Petronas bisa naik dari st. KLCC dan berhenti di st. Masjid Jamek.
Lokasi Masjid Jamek sangat dekat dengan st. Masjid Jamek. Memasuki kawasan masjid, pastikan kita berpakaian sopan, atau juga dapat memakai gamis/jilbab yang telah disediakan pengurus masjid bagi wisatawan (sebagian besar wisatawan barat memakai celana pendek).
2. Dataran Merdeka & Sultan Abdul Samad Building
Lokasi lain yang dapat dikunjungi disekitar st. Masjid Jamek adalah Dataran Merdeka dan Sultan Abdul Samad Building. Dengan berjalan kaki dari st. Masjid Jamek, menuju lokasi ini memakan waktu sekitar 15 menit. Cukup sehat kan..cool Sebenarnya tidak begitu banyak yang bisa dilihat dilokasi ini, namun bagi pecinta sejarah pasti tidak akan melewatkannya. Kita dapat melihat bangunan-bangunan kuno yang masih terawat dan mempunyai nilai historis tersendiri.st. Pasar Seni
Tempat-tempat yang bisa dikunjungi disekitar st. Pasar Seni:

1. Central Market dan China Town
Kelana Jaya Line akan menghantarkan kita ke st. Pasar Seni. Jarak antara st. Pasar Seni dan Central Market hanya sekitar 100 m. st. Pasar Seni juga berdekatan dengan China Town/Petaling Street.
Di Central Market kita bisa temukan berbagai hasil kerajinan tangan untuk oleh-oleh. Harganya relatif murah di sini. Kalo aku kemarin beli yang murah aja, biasa...beli apalagi kalo bukan gantungan kunci...menjulurkan lidah
Sebagai referensi saja, harga kaos berkisar RM 5-7 tergantung jenis bahannya, gantungan kunci RM 6 / 6 pcs.

2. Old Kuala Lumpur Railway Station
Selain Central Market dan China Town, tempat lainnya yang dapat dikunjungi di sekitar st. Pasar Seni adalah Old Railway Station. Lokasi tepatnya yaitu di Jalan Hishamudin. Untuk menuju lokasi ini bisa jalan kaki tapi lumayan jauh. Di seberang stasiun kereta api lama ini ada Masjid Negara yang banyak juga dikunjungi wisatawan.
3. Masjid Negara
Lokasi Masjid Negara ada diseberang jalan stasiun kereta api lama, tepatnya di Jalan Hishamudin. Masjid Negara cukup banyak dikunjungi wisatawan. Sama halnya dengan Masjid Jamek, pastikan kita berpakaian sopan memasuki kawasan ini.

st. Bandaraya

Disekitar st. Bandaraya ada yang namanya Jalan Masjid India. Selendang, jilbab, kain dengan corak dan warna-warna cerah khas melayu ada di sini. Tempat ini merupakan favorit bagi ibu-ibu atau calon ibu.
udahan dulu ya, ngantuk euy yawn